Apa itu narkoba?
Narkoba adalah zat-zat berbahaya yang dapat mempengaruhi kesehatan, hubungan, dan kesejahteraan kita secara keseluruhan.
Contoh narkoba termasuk ganja, kokain, heroin, dan obat-obatan resep.
Dampak penyalahgunaan narkoba
Penyalahgunaan narkoba dapat menyebabkan masalah kesehatan fisik dan mental, masalah keuangan, dan hubungan
yang tegang.
1. Masalah kesehatan fisik: masalah jantung, penyakit paru-paru, dan malnutrisi.
2. Masalah kesehatan mental: depresi, kecemasan, dan psikosis.
3. Masalah keuangan: menghabiskan uang untuk narkoba, masalah hukum, dan produktivitas yang hilang.
4. Hubungan yang tegang: konflik keluarga, isolasi sosial, dan persahabatan yang rusak.
Bagaimana menghindari penyalahgunaan narkoba
Ada beberapa cara untuk menghindari penyalahgunaan narkoba, termasuk:
1. Menghindari tekanan dari teman dan pengaruh negatif.
2. Menemukan alternatif yang sehat, seperti olahraga, hobi, atau kegiatan kreatif.
3. Mencari bantuan dan dukungan dari keluarga, teman, atau profesional.
Kasus-kasus Narkoba Yang Terjadi Di Bontang
1. Gerebek Sarang Narkoba di Bontang Baru, Polisi Ringkus Pria Ini.
Polres Bontang meringkus seorang pria yang diduga kuat terlibat dalam peredaran narkotika jenis sabu. Pria berinisial DN (28), warga Kelurahan Bontang Baru, diringkus di rumahnya di Jalan Otista Gang Terompet 5, Kamis (6/3/2025) sekitar pukul 20.15 WITA.
Polisi menggerebek rumah DN setelah menerima laporan masyarakat terkait aktivitas mencurigakan. Dalam penggeledahan, petugas menemukan lima bungkus plastik berisi sabu seberat 3,83 gram bruto, satu kotak rokok, alat hisap (bong), dan sedotan runcing. DN tak bisa mengelak dan mengakui kepemilikan barang haram tersebut. Saat ini, ia telah diamankan di Satresnarkoba Polres Bontang untuk pemeriksaan lebih lanjut. DN dijerat Pasal 114 ayat (1) atau Pasal 112 ayat (1) UU Narkotika dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.
Untuk informasi lebih lanjut bisa di cek di halaman ini
2. Kasus Narkoba di Bontang Meningkat pada 2023, Didominasi Pengedar Sabu
Angka kasus narkoba di Bontang meningkat dari 114 kasus pada 2022 menjadi 123 kasus pada 2023. Salah satu temuan baru adalah adanya penggunaan ganja yang tidak ditemukan pada tahun sebelumnya. Selain itu, jumlah sabu yang diamankan naik drastis hingga 1.190,18 gram.
Kasat Resnarkoba Polres Bontang, AKP Rihard N.H Lumban, menyebut 80 persen tersangka merupakan pengedar sabu. Wilayah paling terdampak adalah Kelurahan Loktuan, yang dijuluki "kampung narkoba." Modus pengedaran semakin sulit dilacak karena pemasok dan pengedar tidak bertemu langsung, melainkan berkomunikasi melalui ponsel.
Selain itu, polisi menemukan 690 butir ekstasi pada 2023, sementara di tahun sebelumnya ekstasi tidak ditemukan sama sekali. Sebaliknya, jenis narkotika seperti double "L" dan DMP yang sempat tinggi pada 2022 justru tidak ditemukan di 2023.
Polisi mengimbau masyarakat untuk aktif melapor jika menemukan aktivitas mencurigakan demi memberantas peredaran narkoba di Bontang.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Narkotika Nasional (BNN), terdapat beberapa poin penting terkait kasus penyalahgunaan narkoba di Kota Bontang:
1. Pada tahun 2022, tercatat sebanyak 33 kasus penyalahgunaan narkoba. Namun, angka ini mengalami penurunan menjadi 26 kasus di tahun 2023, dan kembali turun menjadi 21 kasus pada tahun 2024. Ini menunjukkan adanya tren positif penurunan kasus dalam tiga tahun terakhir.
2. Upaya penyuluhan yang dilakukan oleh BNN Kota Bontang juga tercatat meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2022, kegiatan penyuluhan dilakukan sebanyak 65 kali, meningkat menjadi 70 kali pada 2023, dan naik lagi menjadi 75 kali di tahun 2024. Hal ini menunjukkan komitmen dalam menyebarkan informasi bahaya narkoba kepada masyarakat.
3. Program rehabilitasi juga terus berjalan aktif. Pada tahun 2022 terdapat 45 orang yang direhabilitasi, lalu meningkat menjadi 48 orang di tahun 2023, dan sebanyak 50 orang direhabilitasi pada tahun 2024. Ini menunjukkan bahwa layanan rehabilitasi terus digunakan untuk membantu para korban penyalahgunaan narkoba agar bisa pulih dan kembali ke masyarakat.
Untuk informasi lebih lanjut bisa di cek di halaman ini